“Kita Semua adalah Keluarga” : Waspada! Ini 5 Ciri Situasi Red Flag di Tempat Kerja

Putu Ganis
5 min readJun 2, 2024

--

Image by iStock : Credit by tuaindeed

Pernah kah kamu mendengar beberapa ungkapan seperti ini di tempat kerja?

Kita ini semua adalah Keluarga”,

“Perlu diingat, kita semua ini pada dasarnya adalah saudara, jadi kalo yang satu ada masalah, kalian juga harus tau masalahnya”,

“Kita ini keluarga lho, kalo yang 1 susah semua juga harus ikut susah”.

Mungkin beberapa dari kalian pasti tidak asing dengan istilah-istilah seperti itu. Sebuah slogan perusahaan yang ingin mengajak karyawannya untuk ikut menjadi bagian dari keluarga perusahaan. Tidak dipungkiri, kehidupan bekerja tentu akan sangat membuat kita merasakan waktu yang minim di rumah, sehingga tidak heran tempat kerja atau kantor seringkali menjadi istilah “rumah kedua” bagi sebagian orang. Tapi tahu kah kamu, dibalik istilah yang berkesan itu terdapat sebuah makna Red Flag lho. Red Flag di tempat kerja bisa menyebabkan hubungan interpersonal menjadi berbuah buruk dan tentunya dapat mempengaruhi mental pekerja.

Oleh karena itu, sangatlah penting untuk dapat mengindentifikasi Red Flag lebih awal agar dapat mencegah masalah yang lebih rumit di dalam tempat kerja.

“Memang nya Red Flag itu apaan sih?”

Oke, mari kita bahas!

Apa itu Red Flag?

Image by iStock : Credit by BrianAJackson

Menurut Cambridge Dictionary, Red Flag diartikan secara literal ke dalam bahasa Indonesia sebagai bendera merah yang memiliki makna bahwa situasi tidak dalam keadaan baik-baik saja atau berbahaya. Red Flag menjadi istilah yang cukup ramai dibicarakan oleh kaum Gen Z. Budaya Red Flag dapat terjadi di situasi dan lokasi manapun termasuk salah satunya di lingkungan bekerja.

Lingkungan kerja yang supportif, aman dan nyaman merupakan idaman oleh setiap pekerja. Tidak mengherankan jika banyak pekerja sangat mengutamakan kenyamanan mereka dalam bekerja. Namun situasi nyaman dan aman di tempat kerja, nyatanya tidak selalu dapat dirasakan oleh para pekerja. Potensi awal masalah yang mulai dihadapi di lingkungan kerja inilah yang disebut sebagai Red Flag.

“Lalu seperti apa saja ciri-ciri dari Red Flag di tempat kerja?”

Ciri-ciri Red Flag di Tempat Kerja

Image by iStock : Credit by Prostock- Studio

Tahukah kamu jika lingkungan kerja yang toxic akan memberikan pengaruh buruk kepada jenjang karir kita ke depannya? Tindakan Red Flag ini menjadi salah satunya. Berikut ini 5 ciri utama Red Flag yang sering terjadi di tempat kerja :

#1. Always Stand By for 24 hours

Jam kerja tentunya harus berlaku di setiap pekerjaan baik jenis pekerjaan itu dapat dilakukan dari rumah (Work From Home) ataupun di kantor (Work From Office). Namun lingkungan kerja yang menganut budaya Red Flag, tidak akan mengenal jam kerja. Para pekerja diwajibkan untuk selalu stand by selama 24 jam.

2# Pressure Pekerjaan yang Tidak Ada Habisnya

Jika atasan mu memberikan pekerjaan dalam waktu dan jumlah yang terus-menerus apalagi dengan target atau deadline yang tidak dimasuk akal, bisa jadi ini adalah tanda bahwa mereka tidak menghargai pekerjaanmu dan tentu saja dapat dikatakan bahwa mereka menganut budaya Red Flag. Pressure atau tekanan yang terus-menerus akan sangat mempengaruhi kesehatan mentalmu di tempat kerja menjadi semakin buruk seperti mengalami stress berlebihan, burnout dan bahkan tidak jarang mengakibatkan depresi.

3# Minimnya Support System dari Sesama Rekan Kerja

Lingkungan kerja yang sehat akan menciptakan suasana yang full support antar sesama rekan kerja. Namun jika kamu tidak merasakan adanya support ataupun dukungan dari atasan ataupun sesama rekan kerja, ini akan mempengaruhi semangat dan motivasi mu yang akan semakin menurun. Situasi ini tentunya merupakan bagian dari budaya Red Flag di tempat kerja.

4# Komunikasi yang Non-Implikatif

Bentuk komunikasi yang transparan dan jelas adalah kunci utama dalam berjalannya suatu pekerjaan. Namun hal ini tidak berlaku bagi atasan ataupun manajemen yang menerapkan budaya Red Flag. Minimnya transparansi informasi atau bentuk komunikasi lainnya akan menyebabkan ketidakpahaman dan ketidakpercayaan. Akibatnya situasi ini tentunya akan menghambat berjalannya pekerjaan yang dilakukan.

5# Seringnya Melontarkan Bahasa Manipulatif

Komunikasi yang baik dan implikatif, dapat dipastikan juga akan menghasilkan bahasa yang beraffirmasi dan supportif. Pada budaya kerja yang Red Flag hal tersebut tidaklah berlaku. Ungkapan seperti “Kita Semua adalah Keluarga” merupakan salah satu bahasa yang manipulatif. Meskipun istilah ini terdengar positif, ungkapan ini justru memiliki maksud yang negatif. Pekerja akan didorong untuk bekerja lebih aktif tanpa jaminan yang layak, berdalih menggunakan kata “keluarga” untuk dorongan agar saling membantu tanpa pamrih.

Menghadapi Red Flag di Tempat Kerja

Photo by Dylan Gillis on Unsplash

Kalau kamu mulai merasakan 5 ciri tersebut di tempat kerja, perlu diketahui bahwa untuk menentukan setiap langkah yang cukup spesifik untuk ditentukan sangat bergantung pada konteks dan situasi masalah yang dihadapi. Namun jangan khawatir, ada 4 cara yang dapat kamu lakukan untuk menghadapinya :

a. Tunjukkan Rasa Percaya Diri dan Tegas

Jika kamu mulai merasa sang atasan seringkali menggunakan bahasa yang bersifat manipulatif dan cenderung merendahkan, tetap tunjukkan kepercayaan dirimu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencatat semua instruksi dan janji yang diperintahkan oleh atasanmu. Cara ini bisa menjadi bukti ketegasanmu dalam melakukan pekerjaan apabila diperlukan.

b. Kelola Waktu dan Prioritas dengan Baik

Tuntutan kerja untuk dapat diselesaikan dengan waktu yang tidak realistis tentunya akan sangat menguras energi kita dalam melakukan pekerjaan. Kondisi ini dapat kamu coba hadapi dengan pengelolaan waktu yang baik dan memprioritas kan pekerjaan dalam terlebih dahulu dilakukan. Dengan cara ini, kamu dapat melakukan negosiasi untuk perpanjangan waktu jika beban kerja dirasa sudah terlalu berat.

c. Ciptakan Support System Mandiri

Tidak dipungkiri minimnya support system atau dukungan dari sesama rekan kerja akan melunturkan semangat dalam bekerja. Namun itu tidak menjadi penghalang dengan cara menciptakan support system sendiri. Meminta feed back atau penilaian secara langsung kepada atasan atau sosok dekat denganmu bisa menjadi salah satu nya. Selain itu berikan tanggapan untuk mengakui dan merayakan pencapaian sesama rekan kerjamu. Dengan cara ini, dukungan positif akan timbal balik bisa kamu rasakan langsung dari lingkungan kerja mu.

d. Aktifkan Komunikasi Dua Arah

Kurang nya informasi yang transparan dan komunikasi yang tidak baik tentunya akan menimbulkan kesalahpahaman yang dapat mempengaruhi kinerja buruk untuk suatu pekerjaan. Hal ini dapat coba dihadapi dengan cara mengaktifkan komunikasi dengan atasan dan tim. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan dan meminta klarifikasi apabila terdapat informasi yang salah. Cara ini dapat membantumu mencegah adanya kesalahpahaman dan memastikan list pekerjaan yang akan dilakukan.

Kesimpulannya….

Image by iStock : Credit by LuckyByBusiness

Menghadapi budaya Red Flag di tempat kerja tentu bukanlah hal yang mudah, tapi jika kamu dapat mengenali ciri-ciri nya dan menghadapinya dengan sikap atau langkah-langkah seperti di atas, kamu bisa melindungi kesehatan mental dan professionalmu. Namun, perlu diingat! Kamu sangat berhak untuk mendapatkan lingkungan kerja yang layak, saling menghargai dan mendukung kamu. Tetap semangat dan jangan pernah ragu untuk meminta bantuan jika diperlukan ya…

--

--

Putu Ganis
Putu Ganis

Responses (3)